cover
Contact Name
Putu Mega Putra
Contact Email
megabizland@gmail.com
Phone
+6285227679500
Journal Mail Official
info@paris.ipb-intl.ac.id
Editorial Address
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Jalan Kecak, No. 12, Gatot Subroto Timur Denpasar - Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
ISSN : -     EISSN : 28283325     DOI : https://doi.org/10.22334/paris
Core Subject : Economy, Social,
Paris memuat publikasi ilmiah di bidang pendidikan, pariwisata, bisnis dan kewirausahaan. dengan cakupan bidang sebagai berikut tetapi tidak hanya terbatas pada: 1. Pendidikan pariwisata, 2. Pengembangan kepariwisataan, 3. Pariwisata Berkelanjutan, 4. Pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal, 5. Pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal, 6. Pengembangan Ekonomi, Bisnis digital, Kewirausahaan, Koperasi, Industri Kreatif, dan UMKM, 7. Seni, sastra, dan budaya, serta integrasi nasional dan harmoni sosial dalam bidang pariwisata.
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis" : 21 Documents clear
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wisatawan Prewedding di Pantai Melasti, Ungasan I Gede Edi Saputra; I Nyoman Arto Suprapto; Moh. Agus Sutiarso
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan dan kepuasan wisatawan prewedding di Pantai Melasti Ungasan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, penyebaran kuesioner dan studi dokumen. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan mix methode, dimana memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui kualitas pelayanan dan kepuasan wisatawan pada penelitian ini menggunakan analisis GAP, CSI (Costumer Satisfaction Index),dan IPA (Importance Performance Analysis). Berdasarkan hasil olah data melalui analisis CSI (Costumer Satisfaction Index), berada dalam katagori puas. Hal ini memberikan hasil wisatawan yang melakukan kegiatan prewedding merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pengelola Pantai Melasti Ungasan pada saat ini. This study intends to evaluate pre-wedding visitors' satisfaction with the level of service at Melasti Beach Ungasan. Observation, interviews, distribution of questionnaires, and document studies are the methods utilized to gather data. A mix method technique, which mixes qualitative and quantitative approaches, is used in this study. Using the analysis of GAP, CSI (Customer Satisfaction Index), and IPA, establish the level of service quality and tourist satisfaction in this study (Importance Performance Analysis). It falls under the satisfied category according to the outcomes of data processing through the study of the CSI (Customer Satisfaction Index). As a result, tourists who participate in pre-wedding activities are satisfied with the services offered at this time by the staff of Melasti Beach Ungasan.
Analisis Implementasi Program WWF Signing blue Berlandaskan Konsep Pariwisata Bertanggung Jawab Pada Wisata Bahari Labuan Bajo Deni Purwanto; I Made Trisna Semara; Moh Agus Sutiarso
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program WWF signing blue berlandaskan konsep pariwisata bertanggung jawab pada wisata bahari Labuan Bajo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder sebagai data observasi. Penelitian ini menggunakan data wawancara rinci yang dilakukan dengan informan langsung terkait dengan pelaksanaan program. WWF Signing blue. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) Signing blue mengarahkan para anggotanya untuk memenuhi persyaratan dengan prinsip -prinsip pengembangan pariwisata bertanggung jawab yaitu: lingkungan dan sosial-ekonomi-budaya. (2) Selama pelaksanaan program wwf signing blue ini berjalan, terdapat beberapa kendala yang ditemui diantaranya: minimnya pemahaman oknum nelayan mengenai pentingnya konservasi satwa dan pemilihan jenis tangkapan ikan. Kurangnya kerjasama dive Komodo dengan stakeholder (rekanan) dalam program konservasi. (3) Program signing blue memberi dampak yang sangat baik bagi pihak pengelola maupun bagi wisata bahari di Labuan Bajo. Dampak yang ditimbulkan dari program signing blue yang telah diterapkan dan dirasakan oleh pihak dive komodo adalah berkurangnya sampah yang dihasilkan oleh karyawan maupun wisatawan saat melakukan kegiatan penyelaman yang dilakukan di kawasan taman nasional Komodo.(4) Program signing blue mendukung efektifitas ekonomi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pariwisata. Selain itu, Program signing blue membangun jaringan antar sektor terkait, menciptakan pasar untuk produk pariwisata yang siap, berkontribusi pada pembangunan yang seimbang, memberikan keragaman ekonomi dan menghilangkan ketergantungan ekonomi pada sektor tertentu.. (5) Pada bidang sosial-budaya, dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya tenaga kerja lokal yang berkualitas melalui program pelatihan dan pendidikan dan mendukung organisasi masyarakat lokal dalam hal peningkatan kapasitas, jaringan dan keterlibatan dalam pengembangan pariwisata lokal. This study aims to analyze the WWF signing blue program based on the concept of responsible tourism in marine tourism in Labuan Bajo. This research is a qualitative research using secondary data as observation data. This study uses detailed interview data conducted with informants directly related to the implementation of the program. WWF Signing blue. The results of this study state that (1) Signing blue directs its members to fulfill the requirements with the principles of responsible tourism development, namely: environment and socio-economic-cultural. (2) During the implementation of the WWF signing blue program, several obstacles were encountered, including: the lack of understanding of fishermen regarding the importance of animal conservation and the selection of fish catch types. Lack of cooperation between the Komodo dive and stakeholders (partners) in the conservation program. (3) The signing blue program has a very good impact on the management and marine tourism in Labuan Bajo. The impact of the signing blue program that has been implemented and felt by the Komodo dive is the reduction in waste generated by employees and tourists when diving activities are carried out in the Komodo national park area. (4) The signing blue program supports economic effectiveness, both related to directly or indirectly with tourism. In addition, the signing blue program builds a network between related sectors, creates a ready market for tourism products, contributes to balanced development, provides economic diversity and eliminates economic dependence on certain sectors. (5) In the socio-cultural field, the impact caused is increasing the quality of the local workforce through training and education programs and supporting local community organizations in terms of capacity building, networking and involvement in local tourism development.
Pemanfaatan Sari Buah Sirsak Sebagai Pengganti White Vinegar Dalam Pembuatan Hollandaise Sauce I Putu Brawisia Wicaksana
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan cuka sari buah sirsak yang kemudian di aplikasikan sebagai pengganti white vinegar dalam pembuatan hollandaise sauce dan untuk mengetahui kualitas dari hollandaise sauce dengan cuka sari buah sirsak dari segi warna, rasa, tekstur, aroma, dan penampilan serta dapat mengetahui anggaran biaya produksi pada pembuatan cuka sari buah sirsak, minat pembeli, dan pengemasannya. Penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan percobaan lengkap (RAL). Hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan dua buah produk hollandaise sauce , P1 yaitu hollandaise sauce dengan cuka sari buah sirsak dan P2 yaitu hollandaise sauce tanpa cuka sari buah sirsak sebagai pembanding, dengan menggunakan uji organoleptik (hedonik) dengan analisis data menggunakan observasi, wawancara, dan kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian melalui 16 panelis yang menguji kualitas hollandaise sauce cuka sari buah sirsak, memilki kualitas yang baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa P1 dapat menggantikan P2 atau sebaliknya karena tidak berpengaruh terhadap uji warna, aroma,tekstur, rasa dan penampilan. This study aims to determine the process of making soursop cider vinegar which is then applied as a substitute for white vinegar in making hollandaise sauce and to determine the quality of hollandaise sauce with soursop cider vinegar in terms of color, taste, texture, aroma, and appearance. production cost budget on the manufacture of soursop cider vinegar, buyer interest, and packaging. The research applied in this research is an experimental research type using a complete experimental design (CRD). The results of the research that have been carried out with two hollandaise sauce products, P1 is hollandaise sauce with soursop juice vinegar and P2 is hollandaise sauce without soursop vinegar as a comparison, using organoleptic (hedonic) tests with data analysis using observations, interviews, and questionnaire. Based on the results of research through 16 panelists who tested the quality of soursop vinegar hollandaise sauce, it had good quality, so it can be concluded that P1 can replace P2 or vice versa because it has no effect on color, aroma, texture, taste and appearance tests.
Prosedur Penanganan Keluhan Tamu di Kepitu Restaurant The Kayon Resort Dewa Ayu Asri Widelia
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan cuka sari buah sirsak yang kemudian di aplikasikan sebagai pengganti white vinegar dalam pembuatan hollandaise sauce dan untuk mengetahui kualitas dari hollandaise sauce dengan cuka sari buah sirsak dari segi warna, rasa, tekstur, aroma, dan penampilan serta dapat mengetahui anggaran biaya produksi pada pembuatan cuka sari buah sirsak, minat pembeli, dan pengemasannya. Penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan percobaan lengkap (RAL). Hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan dua buah produk hollandaise sauce , P1 yaitu hollandaise sauce dengan cuka sari buah sirsak dan P2 yaitu hollandaise sauce tanpa cuka sari buah sirsak sebagai pembanding, dengan menggunakan uji organoleptik (hedonik) dengan analisis data menggunakan observasi, wawancara, dan kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian melalui 16 panelis yang menguji kualitas hollandaise sauce cuka sari buah sirsak, memilki kualitas yang baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa P1 dapat menggantikan P2 atau sebaliknya karena tidak berpengaruh terhadap uji warna, aroma,tekstur, rasa dan penampilan. Handling guest complaints is useful as a guide in the future so that the same complaint does not occur, to improve the quality of services or products in the restaurant, to know the assessment and wishes of guests, to determine weaknesses or standard deviations, to know employee performance. This study uses a qualitative descriptive approach, which explains the factors that cause guest complaints, and procedures for handling guest complaints. According to this study, it was found that there were several complaints that guests complained that the order service was too long, the order was not in accordance with the guest's request, the taste of the menu was not standard, the waiter's lack of accuracy. The handling of guest complaints is good, but there are still some waiters who have not carried out operational procedures such as no waiters who record complaints, some waiters do not report to superiors, some waiters do not record complaints in the log book. Where the procedure with reality is not fully appropriate. The advice given is to hold training to foster an attitude of responsibility and care, and follow the SOPs that have been set, if the staff violates the SOPs, they are subject to sanctions.
Penerapan Core Value Marriott “Serve Our World” dalam Implementasi Konsep Palemahan Tri Hita Karana di Westin Resort & Spa Ubud Ni Luh Eka Widiastuti
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.313

Abstract

Isu lingkungan mempengaruhi perubahan pembangunan pariwisata yang akan berdampak pada kunjungan turis. Turis dominan menginap di akomodasi wisata seperti hotel yang tidak bersifat merusak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui penerapan setiap program Serve Our World dalam pemanfaatan limbah yang terkait dengan konsep Palemahan Tri Hita Karana serta bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat atas penerapan program yang juga dijalankan di lingkungan masyarakat. Lokasi penelitian ini berada di The Westin Resort & Spa Ubud yang merupakan hotel berstandar bintang 5, serta dinaungi oleh perusahaan Marriot. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif data deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data, seperti wawancara, kuesioner, observasi, serta dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa The Westin Resort & Spa Ubud, sudah menerapkan atau mengimplementasikan setiap program yang masuk dalam kategori penerapan Serve Our World dengan sangat baik, baik itu di dalam lingkungan area hotel ataupun di lingkungan masyarakat. Serta hasil persepsi yang positif dari masyarakat tentang penerapan program tersebut, namun ada satu kegiatan dari indikator penilaian dari persepsi masyarakat atas penerapan program yang belum terpenuhi seperti: tidak mempunyai program penduar ulangan limbah , baik limbah organik ataupun non organik. Jadi ketika melakukan kegiatan pembersihan, semua jenis sampah dikumpulkan lalu dipilah sesuai dengan jenisnya. Setelah itu semua sampah yang dipilah dan di buang di TPA Desa. Environmental concerns have an impact on changes in tourism development, which will affect visitor numbers. Tourist lodgings, including hotels, that do not harm the environment are preferred by dominant tourists. This study intends to ascertain the implementation of each Serve Our World program in the use of garbage associated with the Palemahan Tri Hita Karana idea as well as to ascertain how the program is perceived by the general public when it is implemented in the local community. The Westin Resort & Spa Ubud, a 5-star hotel that is owned by the Marriott corporation, is the site of this study. Descriptive data and qualitative research are used in the research approach. use methods for gathering data include questionnaires, observations, interviews, and recordkeeping. The findings demonstrate that The Westin Resort & Spa Ubud has successfully adopted or is currently implementing each initiative that falls under the category of serving our world, both inside the hotel and outside it. Along with the outcomes of the community's good impressions of the program's implementation, there is one signal from the assessment of the community's perspective of the program's implementation that has not been met, such as the absence of an organic or non-organic waste recycling program. Therefore, when performing cleaning tasks, garbage of all types is gathered and afterwards separated according to type. Following that, all of the trash is sorted and dumped in the village's ultimate disposal facility.
Pengaruh Pelayanan Prima pada Front Office dalam Menjaga Loyalitas Tamu Domestik pada Masa Pendemi Covid-19 Di Kaamala Resort, Ubud Ni Komang Sumarini; Luh Eka Susanti
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.314

Abstract

Pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan dengan berinteraksi melalui fisik dengan seseorang atau lebih demi mendapatkan kepuasan pelanggan. Adapun pelayanan prima adalah segala upaya yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada tamu atau konsumen untuk menghasilkan sebuah kepuasan dan loyalitas pelanggan atau konsumen itu sendiri. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pelayanan prima pada front office dalam menjaga loyalitas tamu domestik pada masa pandemi covid-19 di Kaamala resort, Ubud.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan program SPSS. Menurut hasil analisis olah data yang dilakukan pelayanan prima front office berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas tamu domestik pada masa pandemi covid-19 di Kaamala resort, Ubud. Meskipun begitu, pelayanan prima yang dilakukan belum begitu optimal dengan adanya tamu yang mengeluhkan lamanya proses check in yang dilakukan. Saran yang penulis dapat berikan yaitu meningkatkan komunikasi, kerja sama team, serta ketelitian dalam mengecek bookingan reservasi yang akan tiba. Sehingga pelayanan prima tersampaikan dengan sangat baik oleh tamu domestik yang mana nantinya akan menghasilkan loyalitas penuh oleh tamu domestik. Service is an action taken by interacting physically with someone or more in order to get customer satisfaction. The excellent service is all the efforts made by a company to supply the best service to guests or consumers to produce a satisfaction and loyalty of customers or consumers themselves. The purpose of this research is to determine the effect of excellent service at the front office in maintaining the loyalty of domestic guests during the covid-19 pandemic at Kaamala resort, Ubud. This study uses a quantitative approach with the help of the SPSS program. According to the results of data processing analysis carried out by excellent front office services, it significantly affected the domestic guests loyalty during the COVID-19 pandemic at Kaamala resort, Ubud. However, the excellent service carried out has not been optimal with guests complaining about the length of the check-in process. The advice that the author can give is to improve communication, teamwork, and accuracy in checking upcoming reservation bookings. Thus, that excellent service is delivered very well by domestic guests which will result in full loyalty by domestic guests.
Prosedur Penyimpanan Bahan Makanan di Legian Beach Hotel Gusti Ngurah Putu Debi Aryapratama
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.315

Abstract

Legian Beach Hotel merupakan salah satu hotel bintang empat di Bali. Food & Beverage Product Department memiliki peran penting dalam menjaga kualitas bahan makanan yang disimpan di toko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tata cara penyimpanan bahan makanan di Hotel Legian Beach. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan secara langsung (observasi) ke toko Legian Beach Hotel. Dan melakukan wawancara dengan staf dan juga kepala koki. Dari hasil penelitian di lapangan, penulis membandingkan tempat penyimpanan, suhu ruang penyimpanan, dan juga sistem FIFO (First In First Out) dengan teori menurut Kementerian Kesehatan RI. Dari hasil perbandingan tersebut peneliti masih menemukan ketidaksesuaian antara fakta di lapangan dengan teori yaitu jarak rak penyimpanan makanan, kebersihan chiller, dan suhu penyimpanan daging. Legian Beach Hotel is one of the four star hotels in Bali. The Food & Beverage Product Department has an important role in maintaining the quality of foodstuffs stored in stores. The purpose of this study was to determine how the procedure for storing foodstuffs at Legian Beach Hotel. Data was collected by using observation, interview and documentation techniques. This research was conducted directly (observation) to the Legian Beach Hotel store. And conduct interviews with staff and also the head chef. From the results of research in the field, the authors compare the storage area, storage room temperature, and also the FIFO (First In First Out) system with the theory according to the Indonesian Ministry of Health. From the results of this comparison, researchers still found discrepancies between the facts in the field and the theory, namely, the distance of the food storage rack, the cleanliness of the chiller, and the storage temperature of the meat.
Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram Pada Masa Pandemi Covid-19 di The Kayon Resort I Kadek Permana Putra
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.316

Abstract

The Kayon Resort merupakan resort berbintang lima berskala internasional yang terkena dampak dari adanya pandemi covid-19. Dalam era yang serba digital ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi yang efektif untuk meningkatkan penjualan pada resort. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran di media sosial Instagram yang dilakukan The Kayon Resort pada masa pandemi covid-19. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Untuk Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan strategi promosi di media sosial Instagram yang digunakan The Kayon Resort sesuai dengan acuan teori Singh (2010) yang berjudul The Impact of Social Media Marketing on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service Providers in Jordan menyatakan bahwa social media marketing memiliki beberapa dimensi yaitu Online Communities, Interaction, Sharing Of Content, Accessibility, Credibility. Kesimpulan yang didapat adalah hasil dari strategi promosi yang digunakan sesuai dengan apa yang diharapkan, insight dari akun Instagram The Kayon Resort cenderung stabil selama pandemi. The Kayon Resort is an international five-star resort that has been affected by the COVID-19 pandemic. In this all-digital era, it can be used as an effective promotional tool to increase sales at resorts. So the purpose of this study was to find out how the marketing strategy on Instagram social media was carried out by The Kayon Resort during the covid-19 pandemic. Data collection methods used are observation, study documentation and interviews. The data analysis method used is descriptive qualitative and quantitative methods. The results of the study show that the promotional strategy on Instagram social media used by The Kayon Resort is in accordance with Singh's (2010) theory reference entitled The Impact of Social Media Marketing on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service Providers in Jordan which states that social media marketing has several dimensions, namely Online Communities, Interaction, Sharing Of Content, Accessibility, Credibility. The conclusion obtained is that the result of the promotional strategy used is in accordance with what is expected, the insight from The Kayon Resort's Instagram account tends to be stable during the pandemic.
Kualitas Pelayanan Bellboy di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort I Made Prahlada Gusti Warmadewa
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.317

Abstract

Penelitian ini yang berjudul “Kualitas Pelayanan Bellboy di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort” yang membahas kualitas pelayanan bellboy berdasarkan 5 variabel “RATER” yaitu responsiveness, assurance, tangible, empathy, & reliability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan bellboy di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data dengan analisis uji validitas, uji reliabilitas. Pengumpulan sampel menggunakan sampel Non propability dan jumlah responden dalam penelitian ini yang berjumlah 30 orang tamu yang menginap di hotel yang ditemui secara kebetulan di area hotel Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort. Hasil dari penelitian yang didapat yaitu deskripsi data dari masing-masing variabel kualitas pelayanan Bellboy yaitu : tangible (4,36), realibility (4.10), responsive (4,16), empathy (4,34), dan assurance (4,15). Dimana dapat ditarik kesimpulan yaitu kualitas pelayanan Bellboy di Courtyard By Marriot Bali Nusa Dua Resort menunjukan rata-rata baik, dengan 3 variabel kualitas pelayanan menunjukan hasil yang baik dan 2 variabel kualitas pelayanan menunjukan hasil sangat baik. This study, entitled "Quality of Bellboy Service at Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort" which discusses the quality of bellboy service based on 5 variables "RATER" , as follows responsiveness, assurance, tangible, empathy, & reliability. The purpose of this research was to determine the quality of service bellboys at Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort. This research is a quantitative research and information were collected by a questionnaires with analysis of validity and reliability test. The collection of samples using non-probability samples and the amount of respondents in this study was 30 guests staying at the Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort hotel area. The results of the research obtained are descriptions of data from each Bellboy service quality variable, as follows; tangible (4.36), reliability (4.10), responsive (4.16), empathy (4.34), and assurance (4.15 ). Where it can be concluded that the service quality of Bellboy at the Courtyard By Marriot Bali Nusa Dua Resort shows a good average, with 3 service quality variables showing good results and 2 service quality variables showing very good results.
Implementasi Metode Up-Selling di Potato Head Beach Club Putu Agus Krisna Dinatai; Gusti Agung Mirah Sanjiwani
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i2.318

Abstract

Implementasi metode up-selling kurang optimal dilakukan oleh pramusaji di Potato Head Beach Club. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya tindak lanjut dan pemeliharaan terhadap standar up-selling yang dilakukan oleh pramusaji di Potato Head Beach Club. Tujuan penelitian adalah mengetahui implementasi dan faktor-faktor pramusaji melakukan metode up-selling di Potato Head Beach Club. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode up-selling berdasarkan teori ahli yang diterapkan pada standar operasional prosedur di Potato Head Beach Club sudah dilaksanakan dengan baik seperti: mencari calon pelanggan/pembeli, melakukan pendekatan kepada calon pelanggan/pembeli, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan atau penolakan, penutupan. Namun ada satu (1) poin yang belum di lakukan dengan baik, yaitu melakukan tindak lanjut dan pemeliharaan seperti melakukan quality check terhadap makanan yang disajikan. Faktor yang mendukung pramusaji dalam mengimplementasikan up-selling adalah product knowledge, first impression dan pendekatan yang pramusaji dilakukan dan faktor cuaca. Manajemen Potato Head Beach Club diharapkan agar lebih meningkatkan pelatihan tentang product knowledge dan memaksimalkan implementasi up-selling di Potato Head Beach Club, agar tetap sejalan dengan standar yang sudah di tetapkan oleh perusahaan. The implementation of the less than optimal up-selling method was carried out by the waitress at Potato Head Beach Club. This can be seen from the lack of follow-up and maintenance of up-selling standards by the waiters at Potato Head Beach Club. The purpose of the study was to determine the implementation and factors of the waiter doing the up-selling method at Potato Head Beach Club. The study used a qualitative descriptive approach with data collection methods by observation, interviews, and documentation studies. The results show that the implementation of the up-selling method based on expert theory applied to standard operating procedures at Potato Head Beach Club has been carried out well such as: looking for prospective customers/buyers, approaching potential customers/buyers, presentations and demonstrations, overcoming objections or complaints, rejection, and farewell. However, there is one (1) point that has not been done well, namely carrying out follow-up and maintenance such as conducting quality checks on the food served. Factors that support waiters in implementing up-selling are product knowledge, first impressions and the approach that the waiter takes and weather factors. Potato Head Beach Club management is expected to improve training on product knowledge and implementation of up-selling at Potato Head Beach Club, in order to stay in line with the standards set by the company.

Page 1 of 3 | Total Record : 21